Sejarah Alat Musik Terompet

Sejarah Alat Musik Terompet

Asal Usul Terompet

Terompet telah ada sejak jaman dahulu ketika manusia pertama kali menemukan suara resonansi yang dihasilkan dengan meniup benda berongga seperti tanduk sbobet88 login binatang dan kulit kerang, dan sekitar 1500 SM, pengrajin mulai membuat terompet mereka sendiri berasal kayu, logam, dan keramik. Terompet kuno ini sudah ditemukan di seluruh dunia di tempat-tempat mirip Cina, Amerika Selatan, Skandinavia, Asia, dan Mesir.

Sejarah Alat Musik Terompet

Dalam bentuknya yang paling awal, terompet tidak dianggap sebagai alat musik tetapi sebagai alat pemberi isyarat buat tujuan sipil, agama, atau militer. karena nadanya yg tinggi serta jernih bisa terdengar hingga bermil-mil, trompet kuno memakai melodi pendek atau “panggilan” buat menyampaikan pesan jarak jauh.

Kitab bilangan Alkitab menjelaskan penggunaan terompet ini secara rinci, mengatakan bahwa terompet digunakan buat memanggil orang-orang serta menghancurkan perkemahan (Bil. 10:2), membunyikan alarm selama masa perang (Bil. 10:9), serta berpartisipasi dalam upacara keagamaan (Bil. 10:10). Terompet terus berfungsi sebagai alat sinyal selama ribuan tahun, tetapi akhir Abad Pertengahan melihat perubahan dalam desain terompet yg mengubahnya menjadi alat musik.

Terompet Alami

Sebelum Abad Pertengahan, terompet dibuat dari pipa lurus atau sedikit melengkung, dan mereka hanya bisa memainkan beberapa nada. untuk memainkan lebih banyak nada, instrumen harus lebih panjang, namun memperpanjang panjangnya akan membuatnya terlalu sulit buat dibawa (tabung terompet modern panjangnya 6,5 ​​kaki!).

Untungnya, dengan kemajuan teknologi pengerjaan logam selama Abad Pertengahan serta Renaisans, para pengrajin belajar cara memutar pulang pipa itu sendiri, sehingga menciptakan instrumen yang lebih panjang yg masih praktis dipegang. Desain baru ini, yg dikenal sebagai terompet “alami” atau “Baroque”, diklaim sebagai alat musik, serta ditampilkan pada musik komposer terkenal seperti Bach, Handel, Leopold Mozart, serta Vivaldi.

Terompet Modern

Sesaat sebelum tahun 1800, pemain trompet Austria Anton Weidinger menemukan desain baru buat terompet yg menggunakan lubang dan kunci (seperti klarinet atau seruling) untuk membarui nada terompet, sehingga membuka rentang nada kromatik penuh.

Penemuan ini merevolusi permainan terompet sehingga komposer mulai menulis karya yg menampilkan terompet sebagai instrumen solo. contoh yg sangat baik berasal repertoar ini ialah Konser Terompet Haydn yang terkenal di E-flat Major (1796), yang awalnya dimainkan menggunakan trompet yg dikunci.
karena jumlah nada yg terbatas, penggunaan terompet alami mulai memudar selama periode Klasik serta Romantis. pada 1800-an, perbaikan instrumen, seperti kunci serta katup, menyebabkan penggunaan kromatiknya. Mengikuti kemampuannya memainkan nada apa pun yang diperlukan sang komposer, ia menebus tempat yg seharusnya sebagai alat musik yg dominan.